Langsung ke konten utama

Contoh Analisis Jurnal tentang "Kurikulum Internasional"


Berikut adalah contoh analisis jurnal tentang kurikulum internasional "IB PYP" yang merupakan salah satu kurikulum internasional yang diterapkan di Indonesia, untuk jurnal aslinya silakan download DISINI.


“Manajemen Pembelajaran International Baccalaureate
Primary Years Programs di Surabaya Intercultural School”

a. Pertanyaan peneliti
1. Bagaimana manajemen pembelajaran IB PYP di Surabaya Intercultural School (SIS)  dilaksanakan?
2. Bagaimana faktor- faktor pendukung dalam pelaksanaan program PYP di Surabaya    Intercultural    School (SIS)?
3.  Bagaimana kendala dalam pelaksanaan program PYP di Surabaya    Intercultural    School (SIS)?
b. Penelitian sebelumnya
Tidak ada

c. Pendahuluan
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana manajemen pembelajaran IB PYP di    Surabaya    Intercultural    School    (SIS)    dilaksanakan;    mulai    dari    perencanaan, pelaksanaan dan penilaian atau evaluasinya.
2. Mengetahui faktor- faktor pendukung dalam pelaksanaan program PYP di Surabaya    Intercultural    School    (SIS).
3. Mengetahui kendala dalam pelaksanaan program PYP di Surabaya    Intercultural    School    (SIS).
Landasan Teori
1.  Pengertian Manajemen
De Cenzo dan Robbins (2005:35) mendifinisikan manajemen adalah proses efisien mencapai tujuan organisasi dengan melalui orang, untuk mencapai tujuan, manajemen biasanya membutuhkan koordinasi dari beberapa komponen penting yang disebut fungsi. Fungsi utama manajemen adalah perencanaan (menentukan tujuan), pengorganisasian (menentukan aktivitas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan), memimpin (memastikan bahwa orang yang tepat pada posisi pekerjaan tertentu dan skill tertentu serta memotivasi untuk hasil yang lebih tinggi), pengendalian (memastikan bahwa tujuan itu tercapai).
Menurut Kensington (2010:1), manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, kepemimpinan atau pengarahan, dan pengendalian organisasi (kelompok dari satu atau lebih orang atau entitas) atau usaha untuk mencapai tujuan. Sumber daya meliputi penyebaran dan manipulasi sumber daya manusia, keuangan, teknologi dan alam).
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
2.  Pengertian Belajar
Margon dkk dalam Nanik Suprihyatin (2011: 4) menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. "Belajar adalah perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 2004:14). Perubahan. Menurut Suyanto (2009:6), pembelajaran merupakan terjemahan dari learning yang artinya belajar. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, sedangkan pembelajaran dipandang sebagai proses kegiatan menggerakkan orang untuk belajar.
Sumiati dan Asra (2008: xii) menerangkan bahwa pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaan apa, siapa, mengapa, bagaimana, seberapa dan seberapa baik tentang pembelajaran. Menurut Rusman (2011:4) istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama.
3.  Manajemen Pembelajaran
Manajemen dalam konteks pendidikan menurut Mulyasa (2004:7) adalah proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses pengendalian kegiatan kelompok itu mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/ pengkoordinasian, dan pengawasan sebagai suatu proses untuk menjadikan visi menjadi aksi.
4.  Kurikulum IB (International Baccalaureate)
IB (International Baccalaureate) adalah suatu yayasan pendidikan non-profit yang menawarkan empat program internasional yang mendapat otorisasi untuk menyelenggarakan sekolah yang lebih mendunia. Keempat kurikulum program yang ditawarkan IB adalah yaitu The IB Primary Years Programme (PYP) untuk usia 3-12 tahun, The IB Middle Years Programme (MYP) untuk usia 11-16 tahun, The IB Diploma Programme (DP) untuk usia 16-19 tahun, dan The IB Career-related Programme untuk usia 16-19 tahun. Menurut buku panduan Tata Laksana PTD dari IB disebutkan bahwa misinya adalah : The International Baccalaureate aims to develop inquiring, knowledgeable and caring young people who help to create a better and more peaceful world through intercultural understanding and respect (International Baccalaureate bertujuan untuk mengembangkan kaum muda yang inkuiri, berpengetahuan, dan peduli yang membantu untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai melalui pemahaman dan rasa hormat antar budaya).
d. Metodologi
Design
Kualitatif
Karakteristik Responden
Kepala sekolah SD, koordinator kurikulum, dan guru kelas maupun spesialis.Berjumlah 11 guru dengan rincian 6 guru kelas dan 5 guru spesialis yang mengajar dan 1 kepala sekolah yang merangkap sebagai koordinator kurikulum.
Variabel Utama
Pembelajaran kurikulum International Baccalaureate Primary Years Programme di Surabaya Intercultural School.
Alat Ukur/Instrumen Pengumpulan Data
1. Pedoman wawancara semi terstruktur
Melakukan wawancara intensif dengan unsur pelaksana Program IB PYP dari unsur kepala sekolah, koordinator kurikulum dan guru. Proses indepth interview dilakukan melalui 2 cara, yaitu (1) wawancara person to person dan (2) diskusi kelompok atau focus group discussion.
2. Pedoman observasi partisipan dan non-partisipan
Participant observation dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap proses pembalajaran dan kegiatan yang berlangsung di Surabaya Intercultural School.
Prosedur Penelitian
-          Mengumpulkan Data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi
Reduksi data
Data yang sudah terkumpul selanjutnya yang dilakukan adalah reduksi data. Maksud dari reduksi data adalah untuk melihat data relevan dan bermakna yang disajikan. Dalam proses reduksi data dilakukan seleksi, merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari pola atau tema, kemudian disusun secara sistematis sehingga mudah dikendalikan. Pada proses reduksi data hanya data atau temuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian yang direduksi, sedangkan data yang tidak berhubungan dengan penelitian dibuang.
-       Penyajian data
Data yang didapat dari informan yang sudah terkumpul tersusun dalam bentuk yang padat (mudah dimengerti) sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam penelitian ini data yang sudah direduksi disajikan dalm bentuk teks yang naratif, matriks dan gambar. Penyajian data diuangkapkan sesistematis mungkin agar mudah dapat dipahami secara utuh dan tidak terlepas satu sama lainnya.
-       Pengambilan Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematis dengan membandingkan, menghubungkan, dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah serta mampu menjawab permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam penarikan kesimpulan digunakan pendekatan interaktif dan triangulasi. Jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber, ada dua acara yakni, (1) membandingkan data yang sama dari dua atau lebih informan yaitu, kurikulum coordinator, guru kelas dan guru spesialis. (2) membandingkan data hasil wawancara dengan dokumen dan hasil observasi.
e. Hasil
1.   Di Surabaya Intercultural School khususnya untuk sekolah dasar tiga komponen manjemen pembelajaran IB (International Baccalaureate) PYP (Primary Years Programme) tidak disebutkan sebagai perencanaan, pelaksanaan dan penilaian melainkan menggunakan istilah dengan the written curriculum, the taught curriculum dan the assessed curriculum. Pelaksanaan IB PYP di Surabaya Intercultural School antara guru kelas dan guru spesialis berkolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan dalam menyampaikan ke enam tema transdisipliner pembelajaran.
2.   Faktor Pendukung pelaksanaan IB PYP di Surabaya Intercultural School, sekolah memiliki kurikulum tertulis yang menjadi landasan pembelajaran PYP bagi guru-guru di sekolah. Surabaya Intercultural School memiliki fasilitas yang memadai guna menunjang keberhasilan pembelajaran PYP yaitui mulai dari ruang kelas, gymnasium, perpustakaan yang besar, ruang teater, jaringan internet yang baik serta sebuah kolam renang. Program IB PYP mendapat dukungan yang baik dari kepala sekolah serta guru-gurunya. Guru-guru mendapat jatah pelatihan setiap tahunnya baik itu pelatihan yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.
3.   Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan IB PYP di Surabaya Intercultural School adalah keterbatasan waktu yang dimiliki guru-guru yang mengajar sekolah dasar khususnya guru-guru spesialis. Penjadwalan kelas kurang mendapat perhatian sehingga waktu untuk berkolaborasi untuk guru kelas dan guru spesialis dirasa kurang sedangkan model pembelajaran IB PYP memerlukan kolaborasi yang baik diantara kedua guru tersebut. Rasio guru spesialis yang belum memadai dengan rasio siswa.
f.    Pembahasan
Sejalan dengan apa yang dikatakan Ms. Shirley Di dalam pelaksanaan pembelajaran PYP di Surabaya Intercultural School khususnya untuk sekolah dasar tiga komponen manjemen pembelajaran itu tidak disebutkan sebagai perencanaan, pelaksanaan dan penilaian melainkan menggunakan istilah dengan the written curriculum, the taught curriculum dan the assessed curriculum. Kurikulum ini mengacu pada pedoman yang telah diberikan IB PYP sebagai lembaga yang memberikan lisensi pada sekolah. SIS hanya penterjemahkan serta pengembangan panduan ini disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah.
Pelaksanaan proses pembelajaran menjadi komponen yang sangat penting dalam mewujudkan kualitas output Pendidikan. Pelaksanaan proses pembelajaran harus dilaksanakan secara tepat ideal dan prosporsional (Munchit, 2008: 109). Roy R. Lefrancois (dikutip oleh Dimyati Mahmud), menyatakan pelaksanaan pembelajaran adalah pelaksanaan strategi-strategi yang telah dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Di Surabaya Intercultural School proses pelaksanaan pembelajaran melibatkan semua guru baik guru kelas maupun guru spesialis. Guru-guru ini berkolaborasi menterjemahkan enam tema transdisipliner ke dalam kegiatan belajar-mengajar. Aktivitas belajar-mengajar dikelas harus mencerminkan ke enam tema pembelajaran dan profil yang pembelajar dari PYP. Tidak ada seorang gurupun yang mengajarkan disiplin ilmunya terpisah dari tema besar yang telah dicanangkan. Guru-guru yang terlibat proses pembelajaran tema transdisipliner akan menggunakan form/templit yang tertulis di ATLAS RUBICON. Templit ini digunakan sebagai landasan menentukan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan di kelas. Kembali peran kurikulum coordinator memberikan arahan bila terjadi kesalahpahaman antar guru dalam menterjemahkan templit yang ada. Masing-masing guru bisa melakukan adjustment rencananya jika apa yang diinginkan tidak seuai dengan kenyataannya. Adjustment ini sangat penting karena siswa yang kita miliki semuanya tidak memiliki latar belakang yang sama tentang materi guru sampaikan.
Dalam penilaian guru menggunakan strategi dan alat uji yang berbeda-beda mulai dari observasi sampai open-ended task atau rubric sampai exemplar. Ada tiga macam penilain yang dijadikan pijakan dari PYP yaitu Assessing, recording dan reporting. Dengan menggunakan ketiga pendekatan ini gambaran siswa tentang pembelajaranya akan dituangkan ke dalam satu laporan yang kita sebut rapot.
Dalam rapot PYP tidak ada disebutkan angka-angka seperti pada rapot pada umumnya melainkan rapot ini ditampilkan dengan deskripsi kata-kata tentang perkembangan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilaluinya. Semua guru baik itu guru kelas maupun guru spesialis yang terlibat proses pengajaran dan pembelajaran ini diwajibkan untuk memberikan komentar tentang siswa yang diajarnya. Satu hal lagi yang terpenting dalam penilaian bahwa siswa harus mampu melakukan refleksi atas kemampuan yang sudah diperolehnya dalam proses pembelajaran yang sudah dilaluinya. Dengan demikian mereka akan mampu mengenali kemampuan mereka sendiri dan bisa digunakan untuk menentukan aktivitas pengajaran yang akan datang. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Ms. Shirley Pakpahan yaitu: Salah satu unsur dalam penilaian di dalam PYP adalah refleksi. Yaitu siswa bisa mengetahui sejauh mana kemampuan mereka sendiri melalui refleksi ini.
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan IB PYP di Surabaya Intercultural School adalah keterbatasan waktu yang dimiliki guru-guru yang mengajar sekolah dasar khususnya guru-guru spesialis. Hal ini disebabkan guru spesialis mengajar rentang kelas yang banyak dari mulai TK sampai kelas 12 sehingga waktu perencanaan dan pelaksanaan kolaborasi dengan guru kelas menjadi kurang maksimal. Jumlah rasio guru dengan siswa di kelas untuk pelajaran spesialis harus mendapat perhatian karena jumlah siswa yang ada di kelas spesialis kadang ada yang besar lebih dari 20 siswa sehingga ada kendala untuk menyampaikan materi pembelajaran.
g.Kekurangan Paper
1.      Dalam pembahasan tidak ada penelitian yang mendukung mengenai IB (International Baccalaureate) PYP (Primary Years Programme) sehingga pembaca tidak dapat mengkaji hasil penelitian dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
2.      Dalam pembahasan kurang memaparkan faktor-faktor pendukung dan kendala dalam pelaksanaan program PYP di Surabaya    Intercultural School (SIS) secara lebih lengkap dan jelas.
h.  Keunggulan Paper
1.      Abstrack dalam penelitian ini sudah mencakup tujuan, subjek penelitian, metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan kata kunci
2.      Pendahuluan dalam penelitian ini menjelaskan secara jelas mengapa penelitian ini penting dilakukan
3.      Teori yang digunakan sudah berkaitan dengan yang diteliti
4.      Metode dan teknik analisis data dibahas secara jelas
5.      Hasil sesuai dengan tujuan penelitian
6.      Kesimpulan yang dipaparkan secara simpel mewakili hasil penelitian
7.      Menyertakan daftar pustaka secara lengkap
8.      Kata yang digunakan dalam jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan Kamus EBI Bahasa Indonesia.
i.  Saran
Kajian empiris atau hasil penelitian yang mendukung sangat disarankan untuk di tampilkan dalam jurnal, selain agar mendukung hasil penelitian, agar pula pembaca mendapat acuan dan wawasan lebih luas mengenai penelitian yang sedang dibahas.

Daftar Pustaka
Ali Muhamad. 2004. Bimbingan dan Belajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Bagad. 2009. Principles of Management. Technical Publication Pune. Pune India.
Decenzo, David & Robbins, Stephen. P. 2005. Fundamentals of Human Resource. John Willey and Son. New York.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 1; Konsep dan Pelaksanaannya. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Hasim Zaini. 2004. Metodologi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/11/proses-manajemen.html
http://siraj-pendidikanuntuksemua.blogspot.co.id/2012/05/pengantar-manajemen-pendidikan-proses.html
https://bursanom.com/pengertian-manajemen/
International Baccalaureate, Tata Laksana PTD: Kerangka Kurikulum Untuk International Tingkat Dasar: Yayasan Pendidikan Nirlaba. 15 Route des Marrilions, 1218 le Grand Saconnesx. Jenewa. Swiss.
John Coolingwood. 1991. Education Researeh. Pearson Education, Lac Upper River, New Jersey (terjemahan)
Lexy J. Moelong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Menejemen didown load dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Miller. 1989. Psikologi Belajar. CV. Pustaka Setia. Bandung.
Nanik Suprihyatin. 2010. Bimbingan dan Pemecahan Masalah. Aditya Media. Yogyakarta.
Nasution. 2003. Psikologi Belajar. CV. Pustaka Setia. Bandung.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Setyowati. 2006. Psikologi Perkembangan. CV. Pustaka Setia. Bandung.
Siraj, Djailani. 2012. Pengantar Manajemen Pendidikan (Proses Manajemen
Sudjana. 2002. Psikologi Belajar. Widya Sari Perss. Salatiga.

Sukarman. 2004. Bakat dan Hasil Belajar. CV Irama Widya. Bandung. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menemukan Jurnal Internasional (Khusus dari Emerald Insight)

Kali ini saya akan membagikan cara untuk menemukan Jurnal Internasional Bereputasi yang bisa digunakan untuk mendukung tugas akhir perkuliahan maupun sebuah penelitian. Sebelumnya, untuk mengetahui macam-macam situs Jurnal Internasional Bereputasi, saya telah merekomendasikan beberapa situs  Jurnal Internasional Bereputasi  pada postingan saya yang sebelumnya, untuk melihatnya anda dapat mengikuti tautan berikut ini jurnal-nasional-dan-jurnal-internasional . Salah satu situs  Jurnal Internasional Bereputasi yang saya rekomendasikan adalah  Emerald Insight . Saya akan memberikan contoh cara mudah untuk mendownload jurnal ilmiah pada situs Emerald. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Buka situs  https://www.emeraldinsight.com/ ,  maka akan muncul tampilan sebagaimana Gambar 1. Gambar 1.  https://www.emeraldinsight.com/ 2. Masukan kata kunci pada kolom advanced search sesuai dengan kebutuhan, sebagaimana dalam Gambar 2. M...

Cara Menemukan Jurnal Nasional Terakreditasi (Khusus melalui neliti.com)

Kali ini saya akan berbagi ilmu mengenai cara untuk menemukan Jurnal Nasional Terakreditasi oleh  DIKTI dan LIPI   melalui situs neliti.com. Sebelumnya untuk mengetahui  Situs Jurnal Nasional Terakreditasi  oleh  DIKTI dan LIPI  anda dapat membuka terlebih dahulu postingan saya sebelumnya disini  Situs Jurnal Nasional Terakreditasi dan Jurnal Internasional Bereputasi .  Selanjutnya, berikut adalah langkah-langkah untuk mendownload Jurnal Nasional Terakreditasi oleh  DIKTI dan LIPI: 1. B uka Situs  neliti.com . Gambar 1. www.neliti.com 2. Ketikan salah satu  Situs Jurnal Nasional Terakreditasi  oleh  DIKTI dan LIPI pada kolom Search . Contoh: Cakrawala Pendidikan ( Situs Jurnal Nasional Terakreditasi  oleh  DIKTI dan LIPI  bidang Ilmu Pendidikan) Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut, klik situs tersebut lalu bacalah secara seksama keterangan akreditasi jurnal tersebut. ...